Sebagai upaya pelayanan kesehatan lingkungan dalam pencegahan dan penanganan penyakit berbasis lingkungan.
Pelayanan kesehatan lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Pentingnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan tersebut didasari oleh keberadaan penyakit berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan penderita beberapa penyakit ke puskesmas seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TB Paru, penyakit diare, penyakit kulit dan lain sebagainya.
Penyakit berbasis lingkungan merupakan penyakit yang faktor utamanya disebabkan oleh perilaku dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Penyakit berbasis lingkungan meliputi :
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas.
HL Blum (1974) menyampaikan bahwa faktor lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh terbesar terhadap status kesehatan, disamping faktor pelayanan kesehatan dan genetic. Untuk itu cara pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit tersebut harus melalui upaya perbaikan lingkungan/sanitasi dasar dan perubahan perilaku kea rah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan paradigm sehat yang lebih menonjolkan aspek pencegahan dan promosi. Salah satu pendekatan yang menekankan pada upaya preventif dan promotif berupa perbaikan lingkungan dan perilaku adalah klinik sanitasi.
Pelayanan klinik sanitasi di dalam gedung puskesmas meliputi pelayanan konseling sanitasi terhadap pasien yang memiliki permasalahan penyakit berbasis lingkungan ataupun klien yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan lingkungan.
Kiteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk petugas poli pelayanan umum ke petugas klinik sanitasi antara lain sebagai berikut :
1. Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan
2. Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama (berulang) Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih penderita penyakit yang sama.
3. Khusus untuk penderita TB Paru BTA + harus dirujuk ke petugas klinik sanitasi.
4. Adanya kecenderungan jumlah penderita meningkat atau potensial KLB.
Kegiatan luar gedung dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil wawancara/ konseling didalam gedung (puskesmas). Tujuan kunjungan lapangan atau inspeksi lapangan pada dasarnya untuk lebih memastikan faktor lingkungan atau perilaku yang sebelumnya diduga kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit dengan cara melakukan pengamatan dan pemeriksaan langsung.
Inovasi pelayanan klinik sanitasi secara online bertujuan untuk mempermudah pasien/klien yang ingin melakukan konsultasi secara cepat dan mudah dengan memanfaatkan teknologi internet. Klinik sanitasi online ini bisa dilakukan tanpa pasien/klien harus berkunjung ke klinik sanitasi di puskesmas. Melalui klinik sanitasi online ini, pasien cukup mengisikan di google form yang sudah disediakan sesuai dengan jenis penyakitnya. Setelah itu, akan ada tindak lanjut dari petugas puskesmas terkait dengan pelayanan.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memiliki tenaga medis berkualitas yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memberikan pelayanan kepada lapisan masyarakat selama 24 Jam dengan menggunakan BPJS/KIS,dan KJS.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memberikan pelayanan yang Humanis kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar didukung oleh fasilitas penunjang pelayanan kesehatan yang sangat modern.